Searching...

Renungan Harian Rabu, 5 Maret 2014 - Matius 6:1-6; 16-18


Renungan hari Rabu, 5 Maret 2014

Hal memberi sedekah, Matius 6:1-6

6:1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

6:2 Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:3 Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.

6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.

Hal berpuasa, Matius 6:16-18

6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

6:17 Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu,

6:18 supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Renungan :
Hari ini adalah hari Rabu Abu, hari dimulainya masa PraPaskah dengan puasa dan berpantang selama 40 hari. Dengan abu yang diberikan kedahi kita, sebagai simbol dan mengingatkan kita bahwa kita manusia hanyalah setitik abu dihadapanNya, kita tidak berarti apa-apa dihadapanNya, hanya karena KasihNya kita diberi hidup dan dibebaskan dari dosa-dosa kita dengan perantaraan PutraNya yang Kudus. Dengan berpuasa dan berpantang kita menjawab kasih Allah dan mengalami Dia dalam hidup kita. Semangat pertobatan kita wujudkan dengan perbuatan nyata seperti tema Paskah kita kali ini yaitu 'berikan hatimu untuk mencintai dan ulurkan tanganmu untuk melayani'.