Renungan Hari Kamis, 6 Maret 2014
Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikuti Dia, Lukas 9:22-25
9:22 Dan Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga."
9:23 Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
9:24 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
9:25 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Renungan :
Sabda Yesus dalam bacaan Injil diatas mengajak kita untuk memikul salib bersama denganNya setiap saat jika kita hendak mengikutiNya.
Apa makna memikul salib? "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya", maksudnya adalah pengorbanan yang kita lakukan untuk kepentingan Allah.
Yesus telah menjadi teladan kita dengan memikul salib demi keselamatan umat Allah yang dikasihiNya. Karena itu kitapun sebagai murid Yesus, hendaknya selalu memanggul salib supaya kita mampu mengungkapkan kasih Allah secara nyata.
Segala bentuk pengorbanan kita, penderitaan kita, sekecil apapun yang kita lakukan demi terwujudnya ungkapan kasih Allah,itulah salib kita. Pengorbanan yang kita lakukan untuk keluarga, untuk suami/istri, anak-anak kita, untuk sesama kita yang membutuhkan uluran tangan kita, itulah salib kita. Tanpa didasari ungkapan kasih Allah, penderitaan seberat apapun bukanlah salib.
Apa makna memikul salib? "Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya", maksudnya adalah pengorbanan yang kita lakukan untuk kepentingan Allah.
Yesus telah menjadi teladan kita dengan memikul salib demi keselamatan umat Allah yang dikasihiNya. Karena itu kitapun sebagai murid Yesus, hendaknya selalu memanggul salib supaya kita mampu mengungkapkan kasih Allah secara nyata.
Segala bentuk pengorbanan kita, penderitaan kita, sekecil apapun yang kita lakukan demi terwujudnya ungkapan kasih Allah,itulah salib kita. Pengorbanan yang kita lakukan untuk keluarga, untuk suami/istri, anak-anak kita, untuk sesama kita yang membutuhkan uluran tangan kita, itulah salib kita. Tanpa didasari ungkapan kasih Allah, penderitaan seberat apapun bukanlah salib.