Searching...

Renungan Harian Selasa, 25 Maret 2014 - Lukas 1 : 26-38


Renungan Hari Selasa, 25 Maret 2014 – Hari Raya Kabar Sukacita

Pemberitahuan tentang Kelahiran Yesus, Lukas 1: 26-38


1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,

1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.

1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."

1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.

1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.

1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"

1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.

1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.

1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."

1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
 

Renungan :

Maria adalah Bunda Allah, Bunda Gereja, Bunda kita semua orang Katolik. Maria adalah hamba Allah yang sangat taat, percaya penuh akan kehendak Allah, Maria berani menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, karena itu Ia adalah teladan hidup kita. 
Maria mendapat tempat tersendiri di hati kita. Ia kita hormati sebagai Ibu dari Yesus Kristus, maka kita pantas menghormati Maria dengan berdevosi, Rosario ,  Novena Tiga Salam Maria, karena kita percaya bahwa dengan perantara Maria doa dan permohonan kita akan disampaikan kepada puteranya Yesus Kristus. 
Seperti peristiwa mukjizat pertama di Kana, Yesus tak kuasa menolak permohonan IbuNya, Maria, untuk mengubah air menjadi anggur.  
Saat Yesus disalib, Ia berkata kepada Maria ibuNya,” Ibu, inilah, anakmu”, kemudian Ia berkata kepada murid-murid yang dikasihiNya,”inilah Ibumu”(Yohanes 19 : 26-27). Karena itu Yesus pun ingin agar kita menerima Maria sebagai “ibu” kita.
Kata-kata Maria "Aku ini hamba Tuhan,terjadilah padaku menurut perkataanMu" mengajarkan kita untuk selalu berserah diri dan percaya sepenuhnya pada Tuhan.