Searching...

Renungan Harian Selasa, 25 Februari 2014 - Markus 9:30-37


Renungan Harian Selasa, 25 Februari 2014

Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus, Markus 9:30-32


9:30 Yesus dan murid-murid-Nya berangkat dari situ dan melewati Galilea, dan Yesus tidak mau hal itu diketahui orang;

9:31 sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka: "Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia, dan tiga hari sesudah Ia dibunuh Ia akan bangkit."

9:32 Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada-Nya.

Siapa yang terbesar di antara para murid, Markus 9:33-37
9:33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?"

9:34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.

9:35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya."

9:36 Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka:

9:37 "Barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Renungan :

Kasih Allah terungkap dalam setiap perbuatan baik yang kita lakukan untuk sesama kita, disaat kita melayani orang lain, mengutamakan kepentingan orang lain lebih dahulu daripada kepentingan diri sendiri, disitulah Kasih Allah terlihat.
Jika motivasi kita melakukan pelayanan adalah niat yang tulus dan bukan untuk mendapatkan pujian, kehormatan dsb, maka kejujuran hati kitalah yang dikehendaki olehNya. 
Allah adalah Maha Tahu, Dia mengetahui segala apa yang ada dalam hati kita, pikiran kita. Maka kita tidak dapat menyembunyikan hal sekecil apapun dihadapanNya, namun sering kita bersikap seolah Allah tidak melihat, sehingga kita melakukan dosa, kita tidak jujur kepada Allah yang Maha Mengetahui.

Yesus ingin kita bersikap seperti anak kecil yang bersikap jujur pada diri sendiri, serta bersikap tulus tanpa motivasi dan pamrih dalam setiap perbuatan kita, karena dengan begitu kasih Allah terungkap dalam hidup kita dan kita menyambut Allah dalam diri kita.