Searching...

Kisah Santo Gregorius dari Nazianze





Santo Gregorius dari Nazianze (2 Januari ) - Uskup & Pujangga Gereja


Gregorius hidup dalam keluarga yang saleh dandiberkati Tuhan. Ibu dan kedua adiknya juga diakui Gereja sebagai orang Kudus. Ia bersahabat dengan Basilius saat pendidikannya di Athena. Keduanya kemudian mengasingkan diri ke sebuah tempat pertapaan di Pontus. Gregorius kembali ke tempat asalnya setelah desakan ayahnya dan kemudian ditahbiskan menjadi Imam. Ia diangkat menjadi Uskup Agung Konstantinopel saat usianya 50 tahun.

Ia memulai karyanya di Konstantinopel dengan membangun sebuah Gereja darurat yang disebut ‘anastasis’ artinya ‘ kebangkitan, hal ini karena umat disana banyak yang terpengaruh ajaran sesat Arianisme. Perlahan-lahan Gregorius menghadapi kaum Arian dengan tenang dan sabar. Banyak umat kembali pada ajaran iman yang benar karena pengaruh Gregorius. Ia banyak menulis tentang pengajaaran iman dan pembelaan agama. Dapat diketahui dari tulisannya bahwa Gregorius adalah seorang teolog dan ahli filsuf.

Kaum Arian hendak membunuh Gregorius karena ajarannya, tetapi seorang pemuda yang hendak membunuhnya justru berubah hatinya dan berlutut saat berhadapan dengan Gregorius. Selama hidupnya, ia lebih suka menyepi dan bertapa. Gregorius meninggal tahun 390 dan oleh Gereja beliau digelari ‘Kudus’ dan dihormati sebagai Pujangga Gereja.